KARISMATIK KATOLIK INDONESIA HOLY SPIRIT
Room 0302, 3rd Floor, Holy Spirit Church, 248 Upper Thomson Road, Singapore 574371

JANUARI FEBRUARI MARET

EDISI 13 April/Mei 2003

Setiap orang boleh menentukan sendiri apa yang tidak akan ia gunakan selama Masa Puasa, semisal rokok, manisan, garam, daging, kue, hiburan, dan sebagainya. Sehingga maksud batin menjadi nyata dan nampak kesungguhannya. Selain itu sebagai “hasil” berpuasa, umat memberi sumbangan sebagai Aksi Puasa. Segi berpuasa yang terpenting adalah bahwa jiwa harus melepaskan diri dari hal-hal yang tak baik. Dengan berpuasa secara manusiawi – manusia bisa membangun pribadi yang selaras. Seperti uraian Pastor Heuken, puasa dapat membebaskan manusia dari ketergantungan jasmani, dari ketidakseimbangan emosional, dan dapat mengarahkan perhatian kepada sesama dengan memberi derma. “Maka, puasa Kristiani selalu bersatu dengan derma dan doa”.

Askese (mati raga) bersama. Menurut Pastor Prof.Dr.Alex Lanur,OFM, puasa merupakan suatu perjalanan untuk lebih mendekatkan diri kepada Tuhan. Untuk itu ada tiga jalan, yaitu jalan penyucian (purigativa), jalan penerangan (iluminativa), dan jalan penyatuan (unitiva). Salah satu hal yang harus nampak dalam menjalankan puasa adalah penguasaan diri.

Penguasaan diri harus disertai dengan penghargaan yang positif terhadap ciptaan Allah. Selain itu puasa juga membawa semacam solidaritas dan kesetiakawanan sosial. Jadi, manusia juga belajar merasakan bahwa hidup ini tidak mudah. Bersama dengan mereka yang sejak dulu sudah merasakan kondisi tersebut.

Adapun implikasi dari puasa secara sosial termasuk dalam askese Kristen. Dengan menjalankan puasa, orang menjalankan askese (mati raga) bersama atau penguasaan diri secara sosial. Yakni, berani mengatakan tidak terhadap apa yang tidak baik. Dengan berpuasa, ungkap Pastor Alex Lanur OFM, manusia akan sampai pada inti hidupnya, yaitu percaya mutlak kepada Allah. Dan, orang berlatih untuk mengantisipasi bahwa hidup manusia yang sesungguhnya bukanlah di dunia ini. Semua akan mati dan sebaiknya mempersiapkan masa itu, di antaranya dengan berpuasa. Alhasil, berpuasa akan membuat manusia layak merayakan Paskah tidak cuma di bumi ini, tetapi juga Paskah abadi di rumah Bapa kelak.


BERITA DUKA CITA

Segenap Keluarga Besar KKIHS Singapura menyampaikan duka cita sedalam dalamnya atas meninggal dunianya Ibu Mulhiana O. Widjaja (Ibu orang tua Mariwati Suherman) pada tanggal 26 Maret di Singapura.  Kami berdoa agar Ibu Widjaja diterima disisi Tuhan dan keluarga yang ditinggalkan mendapatkan kekuatan dan ketabahan.

PENGUMUMAN

SHB ABG dengan Meike Lolong dan Esther Kandou yang semulanya akan diselenggarakan pada tanggal 4 s/d 6 April dan seminar Menuju Kedewasaan Rohani yang semulanya akan diselenggarakan pada tanggal 25 s/d 27 April telah ditunda sehubungan dengan masalah SARS.  Pemberitahuan tanggal gantinya akan diedarkan setelah konfirmasi didapat.

Back to Mainpage