ASTROLOGI (Sebuah Perspektif Kristiani)
Pendahuluan
Di tengah-tengah kemajuan ilmu pengetahuan
dan maraknya penemuan-penemuan teknologi
yang mengagumkan, ternyata manusia tidak
merasakan mendapatkan kepuasan di dalamnya.
Dahulu orang berpendapat bahwa ilmu pengetahuan
akan menjawab semua kebutuhan manusia. Tetapi
ternyata apa yang terjadi tidaklah demikian.
Di tengah-tengah pengangungan akan kemampuan
rasio manusia, terlihat pula kehausan akan
hal-hal yang bersifat supranatural, yang
berada seringkali berada di luar jangkauan
rasio manusia. Kecenderungan ini terlihat
dari "hidupnya kembali" agama-agama
timur, yang bahkan menembus negara-negara
Eropa dan Amerika yang selama ini terkenal
sangat rasionalistis.
Kegiatan Ramal Meramal
Salah satu ekpresi dari kehausan manusia
akan hal-hal yang bersifat supranatural
ini
adalah maraknya kembali kegiatanan
ramal
meramal, nujum maupun hal-hal yang
sejenis.
Secara umum terdapat lima jenis ramal
meramal,
yaitu:
Radiasthesia : ramal meramal dengan menggunakan
cabang kayu atau bandulan
Astrologi : ramal-meramal dengan menggunakan
tata letak bintang
Palmistry : ramal meramal yang didasarkan
atas gambar telapak tangan
Ramal dengan kartu
Psychometric clairvoyance : ahli nujum/tenung
Dari lima kegitan tersebut, jenis ramalan
yang paling populer di Indonesia adalah
palmistry
dan astrologi. Kepopuleran astrologi
ini
terbukti dari hadirnya rublik ini di
setiap
penerbitan surat kabar, majalah atau
tabloid.
Survei Majalah Bahana pada tahun 1992
membuktikan
bahwa 90% dari repondennya, yang notabene
adalah orang Kristen, adalah pembaca
rublik
ramalan bintang. Respondennya pun berasal
dari berbagai macam lapisan usia, mulai
dari
SD hingga para pekerja. Hal ini menunjukkan
betapa hausnya manusia untuk mengetahui
hal-hal
yang akan terjadi atas dirinya di masa
yang
akan datang.
Astrologi : Apa dan Bagaimana?
Kata "Astrologi" berasal
dari bahasa
Yunani yang terdiri atas dua kata,
yaitu:
astron yang berarti bintang, dan logos
yang
artinya adalah ilmu. Jadi Astrologi
adalah
ilmu yang mempelajari tentang posisi
bintang-bintang
dan benda-benda luar angkasa lainnnya,
di
mana benda-benda itu diyakini mempunyai
keterikatan
dengan nasib peruntungan manusia.
Ramalan-ramalan astrologi yang biasanya berupa
diagram-diagram dikenal sebagai horoskop.
Horoskpo mempunyai dua belas simbol yang
lazimnya dikenal dengan istilah "zodiak".
Setiap "zodiak" berada di bawah
pengaruh dari planet tertentu.
Perhatikan bagan berikut ini :
Nama |
Simbol |
Planet yang Mempengaruhi |
Tanggal Lahir |
Aries |
Domba Jantan |
Mars |
21 Maret - 20 April |
Taurus |
Lembu Jantan |
Bulan |
21 April - 21 Meil |
Gemini |
Anak Kembar |
Merkurius |
22 Mei - 21 Juni |
Cancer |
Kepiting |
Bulan |
22 Juni - 23 Juli |
Leo |
Singa |
Matahari |
24 Juli - 23 Agustus |
Virgo |
Gadis |
Merkurius |
24 Agustus - 23 September |
Libra |
Timbangan |
Venus |
24 September - 23 Oktober |
Scorpio |
Kalajengking |
Mars |
24 Oktober - 22 Nopember |
Sagitarius |
Centaur |
Jupiter |
23 Nopember - 22 Desember |
Capricon |
Kambing |
Saturnus |
23 Desember - 20 Januari |
Aquarius |
Pembawa Air |
Saturnus |
21 Januari - 19 Februari |
Pisces |
Ikan |
Jupiter |
20 Februari - 20 Maret |
Dalam Astrologi tanggal kelahiran seseorang
mempengaruhi peruntungannya sepanjang umur
hidupnya. Bintang-bintang itulah yang menentukan
nasib dan peruntungan manusia. Takdir manusia
berada di dalam kuasa dan pengaruh bintang-bintang
tersebut.
Tampaknya, kegiatan ramal meramal berdasarkan
tata letak bintang ini sudah dikenal bahkan
dari zaman Kitab Kejadian. Kejadian 11 bertutur
tentang rencana manusia untuk membangun menara
Babel, menara yang ujung puncaknya mencapai
bintang-bintang di langit. Yang pada akhirnya
rencana digagalkan oleh Allah sendiri dengan
mencerai beraikan bahasa yang digunakan.
Penemuan arkeologis membuktikan bahwa bangunan
menara Babel itu adalah sebuah ziggurat (bangunan
untuk mengamati beneda-benda angkasa). Beberapa
ziggurat telah digali dan ditemukan bukti
adanya tanda-tanda zodiak yang dipahatkan
di sekeliling puncaknya.
Astrologi : Sebuah Pertimbagan Ilmiah
Apakah astrologi dapat diterima keilmiahannya?
Memang ada kalanya benda-benda angkasa mempengaruhi
kehidupan di bumi, seperti misalnya pasang
surut air laut. Fenomena-fenomena ini dapat
dijelaskan secara ilmiah. Tetapi bagaimana
dengan keyakinan bahwa tata letak bintang,
bulan dan matahari mempengaruhi nasib manusia?
Apakah ada bukti-bukti ilmiah untuk hal ini?
Berikut ini adalah keberatan-keberatan yang
diajukan tentang keilmiahan astrologi:
Astrologi didasarkan pada premis yang salah.
Astrologi didasarkan pada pemikiran bahwa
bumi adalah pusat tata surya. Padahal pemikiran
ini sudah ditinggalkan sejak zaman Copernicus.
Oleh karena itu, karena premis dasarnya saja
sudah salah, maka konklusinya pun pasti juga
salah.
Astrologi menyatakan bahwa jumlah planet
yang beredar mengelilingi bumi adalah 7 planet,
termasuk matahari dan bulan. Pada kenyataannya,
mulai abad ke-18 sudah diketahui bahwa ada
planet-planet lain seperti Uranus, Neptunus,
dan Plato. Ini juga adalah kesalahan premis
yang mendasar. Yang tentunya membawa kepada
konklusi yang salah juga.
Konsekuensi logis yang tidak masuk akal.
Dengan berpijak pada teori astrologi bahwa
peruntungan seseorang ditentukan oleh posisi
bintang pada tanggal lahirnya. Maka seharusnya
orang yang lahir pada waktu yang sama (berada
dibawah naungan zodiak yang sama) akan mempunyai
nasib yang sama persis. Tetapi kenyataan
membuktikan bahwa hal yang seperti ini tidaklah
terjadi.
Masalah otoritas. Siapakah yang paling berotoritas?
Para astrolog merupakan korban dari sistem
yang telah mereka buat sendiri. Mereka tidak
mempunyai otoritas yang obyektif untuk menjelaskan
dunia kita. Jika segala sesuatu ditentukan
oleh zodiak, bagaimana dengan nasib para
astrolog itu sendiri. Tentu nasib mereka
juga ditentukan oleh zodiak mereka. Jika
demikian maka bagaimana mungkin mereka dapat
membuktikan kebenaran sistem ini secara tepat,
jika mereka berada di bawah sistem yang sama?
Astrologi : Apa Kata Alkitab?
Alkitab secara tegas menentang astrologi.
Perhatikanlah ayat-ayat berikut ini:
Ulangan 4:19-20 : "Jangan engkau mengarahkan matamu ke
langit, sehingga apabila engkau melihat matahari,
bulan dan bintang, segenap tentara langit,
engkau disesatkan untuk sujud menyembah dan
beribadah kepada sekaliannya itu, yang justru
diberikan TUHAN, Allahmu, kepada segala bangsa
di seluruh kolong langit sebagai bagian mereka
…"
Yes 47:13-14 : "Engkau telah payah karena banyaknya
nasehat! Biarlah tampil dan menyelamatkan
engkau orang-orang yang meneliti penjuru
langit, yang menilik bintang-bintang dan
yang setiap bulan baru memberitahukan apa
yang akan atasmu! Sesungguhnya, mereka sebagai
jerami yang dibakar api …"
Ulangan 18:9-14 : "Di antaramu jangan didapati …. Seorang
peramal, seorang penelaah … sebab semua orang
yang melakukan hal ini adalah kekejian bagi
TUHAN.
Penutup
Alkitab menegaskan bahwa kehidupan manusia
berada di bawah kendali tangan TUHAN, bukan
pada bintang-bintang atau ciptaan lainnya.
Memang, manusia tidak mengetahui secara jelas
dan spesifik apa yang akan terjadi di masa
depan. Tetapi jalan hidup orang beriman adalah
"jalan iman" , sekalipun tidak
mengerti tetapi percaya, di mana Allah membimbing
anak-anak-Nya melalui hari-hari yang kelam
sekalipun.
kembali ke awal
|