Kategori:
Hal. Utama
Tentang Kami
Events
Persekutuan
Sharing
Bacaan Rohani
Galeri
WebLinks
Newsletter
Buku Tamu
Iklan KKIHS
One Bread One Body


Room 0302, 3rd Floor, Holy Spirit Church - 248 Upper Thomson Road - Singapore - 574371



Astrologi (Sebuah Perspektif Kristiani)


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10



ASTROLOGI (Sebuah Perspektif Kristiani)

Pendahuluan

Di tengah-tengah kemajuan ilmu pengetahuan dan maraknya penemuan-penemuan teknologi yang mengagumkan, ternyata manusia tidak merasakan mendapatkan kepuasan di dalamnya. Dahulu orang berpendapat bahwa ilmu pengetahuan akan menjawab semua kebutuhan manusia. Tetapi ternyata apa yang terjadi tidaklah demikian.

Di tengah-tengah pengangungan akan kemampuan rasio manusia, terlihat pula kehausan akan hal-hal yang bersifat supranatural, yang berada seringkali berada di luar jangkauan rasio manusia. Kecenderungan ini terlihat dari "hidupnya kembali" agama-agama timur, yang bahkan menembus negara-negara Eropa dan Amerika yang selama ini terkenal sangat rasionalistis.


Kegiatan Ramal Meramal

Salah satu ekpresi dari kehausan manusia akan hal-hal yang bersifat supranatural ini adalah maraknya kembali kegiatanan ramal meramal, nujum maupun hal-hal yang sejenis. Secara umum terdapat lima jenis ramal meramal, yaitu:


Radiasthesia : ramal meramal dengan menggunakan cabang kayu atau bandulan
Astrologi : ramal-meramal dengan menggunakan tata letak bintang
Palmistry : ramal meramal yang didasarkan atas gambar telapak tangan
Ramal dengan kartu
Psychometric clairvoyance : ahli nujum/tenung

Dari lima kegitan tersebut, jenis ramalan yang paling populer di Indonesia adalah palmistry dan astrologi. Kepopuleran astrologi ini terbukti dari hadirnya rublik ini di setiap penerbitan surat kabar, majalah atau tabloid. Survei Majalah Bahana pada tahun 1992 membuktikan bahwa 90% dari repondennya, yang notabene adalah orang Kristen, adalah pembaca rublik ramalan bintang. Respondennya pun berasal dari berbagai macam lapisan usia, mulai dari SD hingga para pekerja. Hal ini menunjukkan betapa hausnya manusia untuk mengetahui hal-hal yang akan terjadi atas dirinya di masa yang akan datang.


Astrologi : Apa dan Bagaimana?
Kata "Astrologi" berasal dari bahasa Yunani yang terdiri atas dua kata, yaitu: astron yang berarti bintang, dan logos yang artinya adalah ilmu. Jadi Astrologi adalah ilmu yang mempelajari tentang posisi bintang-bintang dan benda-benda luar angkasa lainnnya, di mana benda-benda itu diyakini mempunyai keterikatan dengan nasib peruntungan manusia.

Ramalan-ramalan astrologi yang biasanya berupa diagram-diagram dikenal sebagai horoskop. Horoskpo mempunyai dua belas simbol yang lazimnya dikenal dengan istilah "zodiak". Setiap "zodiak" berada di bawah pengaruh dari planet tertentu.

Perhatikan bagan berikut ini :

Nama Simbol Planet yang Mempengaruhi Tanggal Lahir
Aries Domba Jantan Mars 21 Maret - 20 April
Taurus Lembu Jantan Bulan 21 April - 21 Meil
Gemini Anak Kembar Merkurius 22 Mei - 21 Juni
Cancer Kepiting Bulan 22 Juni - 23 Juli
Leo Singa Matahari 24 Juli - 23 Agustus
Virgo Gadis Merkurius 24 Agustus - 23 September
Libra Timbangan Venus 24 September - 23 Oktober
Scorpio Kalajengking Mars 24 Oktober - 22 Nopember
Sagitarius Centaur Jupiter 23 Nopember - 22 Desember
Capricon Kambing Saturnus 23 Desember - 20 Januari
Aquarius Pembawa Air Saturnus 21 Januari - 19 Februari
Pisces Ikan Jupiter 20 Februari - 20 Maret


Dalam Astrologi tanggal kelahiran seseorang mempengaruhi peruntungannya sepanjang umur hidupnya. Bintang-bintang itulah yang menentukan nasib dan peruntungan manusia. Takdir manusia berada di dalam kuasa dan pengaruh bintang-bintang tersebut.

Tampaknya, kegiatan ramal meramal berdasarkan tata letak bintang ini sudah dikenal bahkan dari zaman Kitab Kejadian. Kejadian 11 bertutur tentang rencana manusia untuk membangun menara Babel, menara yang ujung puncaknya mencapai bintang-bintang di langit. Yang pada akhirnya rencana digagalkan oleh Allah sendiri dengan mencerai beraikan bahasa yang digunakan. Penemuan arkeologis membuktikan bahwa bangunan menara Babel itu adalah sebuah ziggurat (bangunan untuk mengamati beneda-benda angkasa). Beberapa ziggurat telah digali dan ditemukan bukti adanya tanda-tanda zodiak yang dipahatkan di sekeliling puncaknya.


Astrologi : Sebuah Pertimbagan Ilmiah
Apakah astrologi dapat diterima keilmiahannya? Memang ada kalanya benda-benda angkasa mempengaruhi kehidupan di bumi, seperti misalnya pasang surut air laut. Fenomena-fenomena ini dapat dijelaskan secara ilmiah. Tetapi bagaimana dengan keyakinan bahwa tata letak bintang, bulan dan matahari mempengaruhi nasib manusia? Apakah ada bukti-bukti ilmiah untuk hal ini?

Berikut ini adalah keberatan-keberatan yang diajukan tentang keilmiahan astrologi:

Astrologi didasarkan pada premis yang salah. Astrologi didasarkan pada pemikiran bahwa bumi adalah pusat tata surya. Padahal pemikiran ini sudah ditinggalkan sejak zaman Copernicus. Oleh karena itu, karena premis dasarnya saja sudah salah, maka konklusinya pun pasti juga salah.

Astrologi menyatakan bahwa jumlah planet yang beredar mengelilingi bumi adalah 7 planet, termasuk matahari dan bulan. Pada kenyataannya, mulai abad ke-18 sudah diketahui bahwa ada planet-planet lain seperti Uranus, Neptunus, dan Plato. Ini juga adalah kesalahan premis yang mendasar. Yang tentunya membawa kepada konklusi yang salah juga.

Konsekuensi logis yang tidak masuk akal. Dengan berpijak pada teori astrologi bahwa peruntungan seseorang ditentukan oleh posisi bintang pada tanggal lahirnya. Maka seharusnya orang yang lahir pada waktu yang sama (berada dibawah naungan zodiak yang sama) akan mempunyai nasib yang sama persis. Tetapi kenyataan membuktikan bahwa hal yang seperti ini tidaklah terjadi.

Masalah otoritas. Siapakah yang paling berotoritas? Para astrolog merupakan korban dari sistem yang telah mereka buat sendiri. Mereka tidak mempunyai otoritas yang obyektif untuk menjelaskan dunia kita. Jika segala sesuatu ditentukan oleh zodiak, bagaimana dengan nasib para astrolog itu sendiri. Tentu nasib mereka juga ditentukan oleh zodiak mereka. Jika demikian maka bagaimana mungkin mereka dapat membuktikan kebenaran sistem ini secara tepat, jika mereka berada di bawah sistem yang sama?


Astrologi : Apa Kata Alkitab?
Alkitab secara tegas menentang astrologi. Perhatikanlah ayat-ayat berikut ini:

Ulangan 4:19-20 : "Jangan engkau mengarahkan matamu ke langit, sehingga apabila engkau melihat matahari, bulan dan bintang, segenap tentara langit, engkau disesatkan untuk sujud menyembah dan beribadah kepada sekaliannya itu, yang justru diberikan TUHAN, Allahmu, kepada segala bangsa di seluruh kolong langit sebagai bagian mereka …"

Yes 47:13-14 : "Engkau telah payah karena banyaknya nasehat! Biarlah tampil dan menyelamatkan engkau orang-orang yang meneliti penjuru langit, yang menilik bintang-bintang dan yang setiap bulan baru memberitahukan apa yang akan atasmu! Sesungguhnya, mereka sebagai jerami yang dibakar api …"

Ulangan 18:9-14 : "Di antaramu jangan didapati …. Seorang peramal, seorang penelaah … sebab semua orang yang melakukan hal ini adalah kekejian bagi TUHAN.


Penutup
Alkitab menegaskan bahwa kehidupan manusia berada di bawah kendali tangan TUHAN, bukan pada bintang-bintang atau ciptaan lainnya. Memang, manusia tidak mengetahui secara jelas dan spesifik apa yang akan terjadi di masa depan. Tetapi jalan hidup orang beriman adalah "jalan iman" , sekalipun tidak mengerti tetapi percaya, di mana Allah membimbing anak-anak-Nya melalui hari-hari yang kelam sekalipun.

kembali ke awal



@ KKIHS Webmaster 2002